Melampaui Ektraktivisme:
Reklaiming Kekuasaan Rakyat, Hak Kami Untuk Mengatakan Tidak!
Kami, para partisipan Forum Sosial Tematik Tambang dan Ekonomi Ekstraktif, berkumpul di Johannesburg, Afrika Selatan untuk mengonsolidasi gerakan perlawanan, membangun perjuangan bersama untuk solidaritas, memastikan integritas alam dan mendorong dunia yang lebih baik bagi generasi sekarang dan mendatang.
Kami datang dari komunitas terdampak tambang, serikat buruh, organisasi rakyat, gerakan perempuan, LGBTI, kelompok kepercayaan, masyarakat adat, pekerja, petani skala kecil, nelayan tradisional, pemuda, grup pendukung dan akademisi dari 60 negara, termasuk 28 negara Afrika, Amerika, Asia Pasifik dan Eropa.
Kami merayakan keberagaman kami, menerima perbedaan pandangan di antara kami dan alternatif yang kami tawarkan, tetapi memahami bahwa kami bersama-sama diikat hasrat untuk sebuah masa depan yang bebas dari dampak destruktif dari ekstraktivisme.
Ekstraktivisme adalah sebuah model berdasarkan pada eksploitasi dari yang disebut “sumber daya alam” dan rakyat dimana pertambangan sebagai kasus utamanya.
Kenyataan-kenyataan Terkini
Beberapa dekade terakhir, kami melihat rasisme yang kian intensif, patriarki dan gaya kolonial, berdasarkan atas imajinasi akan kemungkinan pertumbuhan ekonomi tanpa batas pada planet yang terbatas. Hal ini menurunkan kondisi-kondisi yang memungkinkan kehidupan terjadi di bumi. Atas nama kemajuan dan perkembangan, hal ini telah mendegradasi dan menghancurkan. Ini termasuk super-eksploitasi para pekerja, penyingkiran sistematik atas komunitas, menguatnya kondisi pemanasan global dan ketidakadilan iklim. Hal ini menaklukkan ekonomi lokal terhadap logika akumulasi kemakmuran yang menguntungkan perusahaan transnasional–penguasa baru dari dunia.
Seakan-akan tidak cukup tragis, bangkitnya kekuatan fasis dan otoritarianisme lama dan baru adalah ancaman yang melepaskan gelombang baru kejahatan dan represi. Logika yang mereka setir adalah untuk mengeksploitasi krisis melalui perusakan parah terhadap alam, membuka batas baru untuk komodifikasi dan finansialisasi lebih lanjut. Samudera, sungai, hutan, seluruh ekosistem diatur agar melayani penciptaan keuntungan. Mengiringi proses rekolonialisasi dan berebut kontrol strategis yang langka atas sumber daya dengan persaingan kekuasaan global dan regional, meletakkan momok perang genosida baru, yang akan memusnahkan kelompok “tersingkirkan” dan terpinggirkan.
Kaum tani, petani skala kecil, migran, pengungsi, peternak kecil, orang terlantar, masyarakat adat, perempuan kelas pekerja telah diperbudak melalui model perkembangan partiarki ektraktivis. Mereka bekerja keras untuk menjamin kesintasan keluarga dan komunitas di bawah meningkatnya kondisi prekariat. Kerja perawatan mereka, produksi kehidupan dasar, reproduksi sosial dan rekreasi ekosistem yang terancam punah adalah tak terlihat, tak diakui dan tak penting. Kerja mereka menyokong keuntungan modal dan melayani kepentingan patriarki.
Selain itu, ekstraktivisme mengarah pada perusakan hak pekerja –di mana mereka eksis. Peraturan-peraturan kesehatan dan keselamatan secara sistematis dilanggar, pekerja informal dan upahan digerakkan ke bawah. Serikat buruh militan diserang dan hanya serikat yang patuh yang diizinkan. Yang disebut sebagai revolusi indiustri teknologi tinggi 4.0, data besar dan kecerdasan buatan, mewakili bentuk ekstraktif lainnya yang merupakan ancaman besar terhadap pekerjaan layak.
Perlawanan
Kami, khususnya petani, komunitas petani skala kecil, masyarakat adat dan lainnya di seluruh dunia, saat ini melawan serangan sistematis pada daerah kami yang, melalui penggusuran, deforestasi dan penghancuran sumber air, mengancam menghancurkan kehidupan kami. Perempuan memainkan peran penting dalam perjuangan ini. Perempuan menuntut hak untuk mengatakan tidak!
Hal ini merebut hak untuk mengatakan TIDAK untuk aktivitas ekstraktif dalam kawasan kami, sekaligus tegas untuk mengatakan YA. YA terhadap cara-cara alternatif lain untuk hidup harmonis dengan sisa jaringan hidup. YA untuk hak memutuskan bagaimana menjalani hidup kami sendiri. YA untuk mengakui bahwa alam tidak dapat dipahami sebagai koleksi yang disebut sumber daya untuk dieksploitasi sesuka hati dalam pencarian (memaksimalkan) keuntungan.
Dan YA, untuk memperbaiki sejarah, utang ekologis dan sosial kepada rakyat Dunia Selatan dan telah memperoleh relevansi baru melalui konsep utang iklim.
Kami aktif mendukung berlangsungnya Kampanye Global untuk Reklaiming Kedaulutan Rakyat, Membongkar Kekuasaan Korporasi dan Penghentian Impunitas. Kuasa dan keistimewaan korporasi, institusionalisasi melalui investasi dan persetujuan dagang, harus dihapuskan. Oleh karena itu, proses negosiasi PBB yang sedang berlangsung tentang perjanjian internasional yang mengikat secara hukum bagi korporasi-korporasi terkait dengan hak azasi manusia dan inisiatif lainnya dari tingkat nasional dan lingkup regional merupakan sangat kritis dan prosesnya harus dipercepat.
Kriminalisasi & Militerisasi Wilayah Kami
Komunitas yang menolak proyek ekstraktif yang merusak dipecah belah lewat korupsi dan janji-janji palsu pembangunan, perampasan harta-harta sosial dan pelayanan publik untuk memaksa mereka tunduk. Komunitas aktivis kian dikriminalisasi, diancam, diculik, diserang dan dibunuh. Saat negara dan korporasi mendukung kekerasan terhadap perempuan, hal ini seringkali dalam bentuk seksualitas. Bahkan anak-anak dan pemuda dijadikan sasaran. Komunitas yang menolak untuk pertambangan dan proyek ekstraktif lainnya, dan serikat buruh militan diserang dengan kombinasi kekuatan negara dan korporasi. Secara umum, ruang bagi perlawanan terancam dan tertutup secara mendalam.
Alternatif

Darurat planet yang timbul dari berabad-abad ekstraktivisme kapitalis membutuhkan transformasi yang dalam tidak hanya akan sistem energi kita, tapi bagaimana kita memproduksi, mengonsumsi, dan mengorganisir hidup kita. Sebuah “transisi yang adil” dari rejim berbasis bahan bakar fosil dan ekstraktif tak hanya diperlukan untuk menghadapi krisis iklim tapi mengandung embrio tatanan baru, demokratik, eko feminis, pos kapitalis. Adalah mitos bahwa menghentikan perubahan iklim dan menutup industri ekstraktif akan meningkatkan pengangguran. Sebaliknya, kehidupan yang layak dalam membangun sistem energi terbarukan dimiliki secara sosial, sistem pangan agro ekologi, perbaikan tanah dan ekosistem, kesehatan komunitas dan perumahan sosial menjadi dasar bagi transisi adil.
Transisi yang adil telah hidup dalam perlawanan perempuan dalam cara mereka hidup, dalam komunitas menghadapi perusahaan tambang dan memelihara sistem pangan mereka, dan perjuangan pekerja melawan ketidakamanan dan privatisasi, sebuah transisi adil sebaiknya berdasarkan pengubahan industri, dimana pekerja di industri polutif diberikan pelatihan ulang untuk kerja yang dibutuhkan secara sosial dan ekologi, pekerja (dan individu) yang tidak dapat melakukan transisi ke kehidupan baru ini dijamin mendapatkan pendapatan, layanan publik penting, dan dibayar lewat mengarahkan ulang subsidi negara dari industri ekstraktif, dengan menghentikan aliran dana gelap dan menerapkan pajak kepada perubahan transnasional dan kaum kaya.
Hal pokok bagi perjuangan alternatif ini adalah hak mengatakan TIDAK. Kami mengatakan TIDAK bagi model ekstrativisme dan semua cadangan gas, minyak, batubara harus tetap di dalam tanah; ekonomi sirkuler dimana mineral dan metal didaur ulang dan dibawa kembali ke produksi harus mengkarakterisasi masa depan berkelanjutan; bergerak ke ekstrativisme baru seperti pertambangan di laut dalam adalah solusi palsu; konsumsi berlebihan di dunia utara dan selatan harus dibatasi, berdasarkan prinsip kecukupan. Produktivisme, pertumbuhan tanpa henti dan akumulasi demi akumulasi semata harus dihentikan. Seperti kami kami katakan selama Forum ini:” Kita tidak hidup untuk memproduksi tapi memproduksi untuk hidup.”
Kooptasi pemimpin tradisional untuk memfasilitasi penetrasi ekstraktivisme ke dalam teritorial kita begitu cepat melemahkan legitimasi struktur ini dan menyerukan untuk pembaruan semua demokrasi kerakyatan di semua tingkat, khususnya di tingkat komunitas lokal.
Inisiatif lokal adalah fondasi bagi pembangunan kontra dibutuhkan untuk melawan sistem. Dalam hal ini kami yakin akan kebutuhan perluasan kepentingan bersama. Alam, iklim, air, sumber daya dan semua bentuk kehidupan adalah tidak untuk dijual! Mereka adalah milik bersama dan kita harus melindungi dan membaginya dengan semua rakyat dan generasi yang akan datang. Hal untuk kepentingan bersama dan menghormati kelanggengannya adalah etika yang mendesak dan menjamin perdamaian dan keadilan sosial.
Dalam hal ini kami terinspirasi oleh perspektif banyak rakyat kita, grup penduduk asli dan komunitas yang menghormati hal-hak alam dan memahami alam bukan kepemilikan: setiap ekosistem punya hak untuk hidup dan berkembang, “air punya hak untuk terus mengalir dan burung untuk minum dan terbang.” Sungai dan tanah punya entitas hak, dan kita harus menghormati kesakralan mereka.
Kebersamaan dan solidaritas yang didorong oleh Forum Sosial Tematik memberikan inspirasi bagi semua kampanye kolektif, aksi, dan aliansi baru global dan majelis rakyat yang akan menjamin masa depan kita bersama.
0 Komentar